:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2071713/original/083827100_1523357136-Gempa-Bumi4.jpg)
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan, gempa tidak berpotensi tsunami.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami. Dan hingga pukul 08.11 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock)," ujar Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Kamis (6/12/2018).
Rahmat mengatakan, hasil analisis BMKG menunjukkan, episenter atau (pusat) gempa bumi terletak pada koordinat 8,5 LS dan 116,06 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 10 km arah barat laut Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 10 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter, kedalaman hiposenter, dan mekanisme sumbernya maka gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Naik Flores (Flores Back Arc Thrust)," ucap Rahmat.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik.
December 06, 2018 at 09:39PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com https://ift.tt/2zKydwl
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment