Sunday, December 30, 2018

Kawah Ijen hingga Air Terjun Darah, Ini 7 Fenomena Alam Aneh di Muka Bumi

2. Air Terjun Darah, Antartika

Blood Falls, di McMurdo Dry Valleys Antartika Timur, tampak seperti menuangkan darah merah merah tua secara perlahan, menodai Gletser putih yang bersalju dan Danau Bonney di bawahnya. Pemandangan yang mengejutkan - dan menyeramkan - untuk dilihat.

Namun, cairan merah yang menetes bukan darah. Bukan pula dari ganggang merah, seperti yang dipernah disebutkan sebelumnya.

Warna merah darah air terjun yang ditemukan pada tahun 1911 oleh ahli geologi Australia, Griffith Taylor, berasal dari besi yang teroksidasi di air laut. Besi menjadi merah ketika memiliki kontak dengan oksigen di udara.

Ini keajaiban visual dan ilmiah, dan Taylor Glacier - hanya dapat diakses dengan helikopter dari McMurdo Station atau Scott Base, atau kapal pesiar di Laut Ross - adalah satu-satunya tempat di Bumi untuk melihatnya.

3. Batu Berlayar, AS

Pengunjung bisa menemukan puluhan batu-batu besar yang terhampar di danau kering Racetrack Playa di Taman Nasional Death Valley, California. Beberapa di antaranya bahkan memiliki bobot hingga 300 kg, dan mampu bergerak sejauh 250 meter melintasi bagian terpencil lembah itu.

Sejumlah teori muncul terkait siapa yang mampu memindahkan batu-bati besar tersebut, dari medan magnet hingga intervensi alien ke setan hingga orang iseng.

Butuh seorang ilmuwan NASA untuk memecahkan kasus ini.

Pada tahun 2006, Ralph Lorenz mengembangkan model meja dapur menggunakan batu kecil yang dibekukan dalam satu inci air dalam wadah plastik untuk menunjukkan dorongan es, fenomena di balik batu-batu layar yang misterius.

Di musim dingin, Racetrack Playa dipenuhi dengan air dan batu-batu tepi danau terbungkus dalam es. Berkat daya apungnya, angin sepoi-sepoi pun dapat mengirim batu-batu beku yang berlayar melintasi dasar berlumpur danau.

Batu dengan bagian bawah kasar meninggalkan jejak lurus, sedangkan batu dengan alas halus melayang dan menyimpang. Bulan-bulan hangat mencairkan es dan menguapkan air, hanya menyisakan batu dan jejak misterius mereka.

Pengunjung dapat melihat batu-batu berlayar ini di beberapa lokasi, termasuk Little Bonne Claire Playa di Nevada dan yang paling terkenal, Death Valley's Racetrack Playa.

4. Danau Kawah Ijen, Indonesia

Wisatawan berduyun-duyun ke pulau Jawa, Indonesia untuk melihat gunung berapi Kawah Ijen yang megah setinggi 2.443 meter di atas permukaan laut (mdpl). Bonusnya, danau kaldera bernuansa biru kehijauan yang mempesona di puncak gunung berapi.

Untuk menambah drama, batu-batu berwarna cerah dan berwarna citrine dan bergas putih mengelilingi danau berwarna hijau kebiruan selebar 1 km dalam sebuah pertunjukan spektakuler.

Satu elemen bertanggung jawab atas keseluruhan adegan yang mengejutkan: sulfur.

Ruang magma di bawah gunung berapi menuangkan gas sulfur ke dalam danau. Dikombinasikan dengan konsentrasi tinggi logam terlarut, gas mengubah air menjadi warna biru cemerlang. Mereka juga membuat danau kawah Ijen, danau yang sangat asam terbesar di dunia dengan pH 0,5.

Ruangan yang sama itu meledakkan aliran gas sulfur terus-menerus dari fumarol tepi danau yang berputar di sekitar danau. Ketika gas mengembun dan jatuh ke tanah, ia mewarnai batu-batu di sekitar danau dengan warna kuning yang mengejutkan.

"Hidrogen klorida yang dilepaskan dari gunung berapi Ijen bercampur dengan danau dan mengubahnya menjadi monstrositas asam seperti sekarang ini,” tulis pengguna Quora, Vinay Sisodia. "Apa yang membuat tempat ini lebih menakjubkan, terutama di malam hari, adalah tembakan gas belerang yang terbakar menjadi kilau biru terang saat bersentuhan dengan udara."

Pelancong pemberani dapat bergabung dengan pendakian selama tiga jam ke tepi kawah untuk menikmati danau secara langsung.

Danau kawah Ijen merupakan danau air asam terbesar di dunia. Kawah Ijen berada dalam wilayah Cagar Alam Taman Wisata Ijen, Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Setiap dini hari, sekitar pukul 02.00 hingga 04.00, di sekitar kawah dapat dijumpai fenomena blue fire atau api biru (dikenal juga sebagai api abadi), yang menjadi ciri khas Kawah Ijen.

Warna biru cerah api adalah hasil pembakaran gas sulfur pada suhu yang sangat tinggi, di atas 360 derajat Celcius. Ketika gas-gas ini bersentuhan dengan oksigen, partikel ini menjadi biru.

Pemandangan alami tersebut hanya terjadi di dua tempat di dunia, yaitu Islandia dan Ijen.

Let's block ads! (Why?)



December 30, 2018 at 07:40PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com http://bit.ly/2RlwGGZ
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment