Friday, December 14, 2018

Y Publica: Isu Perda Agama Memberi Efek Elektoral bagi PSI

Liputan6.com, Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menolak munculnya perda agama yang lahir di sejumlah daerah daerah.

Penolakan PSI ini pun menimbulkan pro dan kontra. Terkait sikap tersebut, Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono menganggap polemik itu justru menguntungkan PSI.

"Pidato Grace Natalie (Ketum PSI) menegaskan secara terbuka sikap politik PSI soal Perda agama. Tentu saja, publik, baik yang sekuler maupun moderat akan bersimpati kepada PSI, sehingga PSI mendapat efek elektoral cukup signifikan,” ungkap Rudi dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (14/12/2018).

Rudi membandingkan dengan Partai Berkarya besutan Tommy Soeharto yang juga mendapatkan perhatian dari publik dan diketahui juga sikap politiknya.

“Terlepas dari setuju dan tidaknya dengan narasi Berkarya untuk menghidupkan gagasan ‘rindu Orde Baru’,” ungkap Rudi.

Untuk diketahui, berdasarkan survei yang dilakukan oleh Y-Publica, elektabilitas PSI mengalami kenaikan signifikan karena sudah menyentuh angka 2,6 persen. Partai Berkarya juga naik pelan di angka 0,8 persen.

“Perindo mengalami stagnasi di angka 2,5 persen dari survei sebelumnya pada Agustus 2018,” imbuh Rudi.

Pada posisi puncak, elektabilitas PDI Perjuangan bertengger di angka 29,1 persen. Disusul oleh Gerindra dengan 14,8 persen dan Golkar stagnan di angka 9 persen.

"PKB konsisten naik dari 5,1 persen pada Mei 2018 menjadi 7,0 persen, begitu pula Demokrat mulai membaik setelah sempat merosot pada Agustus lalu,” jelas Rudi.

Let's block ads! (Why?)



December 14, 2018 at 07:35PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com https://ift.tt/2S5QLOQ
via IFTTT
Share:

Related Posts:

0 Comments:

Post a Comment