Thursday, March 28, 2019

6 Bulan Usai Gempa dan Tsunami, 6.000 Anak Palu Masih Tinggal di Huntara

Liputan6.com, Jakarta Ribuan anak masih membutuhkan hunian permanen usai 6 bulan setelah bencana gempa dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah September 2018.

Sekitar 6.000 anak masih tinggal di hunian sementara, dan dalam kesehariannya bergulat dengan saluran pembuangan terbuka serta tumpukan puing-puing tajam berikut terpapar risiko berbagai penyakit seperti diare dan pneumonia. Saat ini, demam berdarah juga mulai merebak lagi di berbagai penjuru Indonesia.

“Saat puluhan ribu orang sudah bisa dijangkau, enam bulan setelah bencana ini kami masih sangat khawatir dengan kondisi 6.000 anak yang masih tinggal di hunian sementara seperti tenda, serta ribuan lainnya yang tinggal di rumah-rumah rusak. Hunian sementara ini memiliki kondisi sangat seadanya – tenda-tenda atau rumah-rumah sementara – dan juga kerap tidak berlantai, sehingga akan banjir ketika hujan,” kata Tom Howells, Response Team Leader Save the Children (Yayasan Sayangi Tunas Cilik) di Indonesia.

Indonesia tidak asing untuk bencana alam, tetapi 2018 bisa dipandang sebagai tahun yang cukup berat dengan 2.436 bencana alam. Lebih dari 5.000 orang kehilangan nyawa karena gempa, tsunami dan longsor di seluruh negeri pada tahun 2018, ribuan lain luka-luka, serta puluhan ribu lebih kehilangan tempat tinggal. Untuk banyak anak di Indonesia, 2018 merupakan tahun yang akan membekas dalam kehidupan mereka.

Let's block ads! (Why?)



March 28, 2019 at 06:02PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com https://ift.tt/2I32cUW
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment