:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1924062/original/095892200_1539664901-010977500_1519279228-bawang_putih_istock.jpg)
Sebelumnya, Pemerintah tengah mencari upaya mengendalikan kenaikan harga bawang putih yang terjadi dalam beberapa waktu belakangan. Kenaikan harga bawang putih diketahui terjadi hampir di seluruh Nusantara.
"Bawang putih saja ya yang harganya agak tinggi. Coba tanya BPS deh. (Kenaikan) saya lihatnya nasional," ujar Dirjen Perdagangan dalam Negeri Kemendag, Tjahya Widayanti di Kantor kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin 18 Maret 2019.
Tjahya mengatakan, mayoritas atau sebanyak 90 persen kebutuhan bawang putih selama ini berasal dari impor. Meski demikian, pemerintah belum memutuskan akan membuka keran impor kembali untuk mengendalikan kenaikan harga bawang putih.
"Itu tadi (dibahas) mengenai beras, bawang putih juga jagung. Soal bawang putih, kita lihat kemungkinan iklim yang terjadi nanti ke depannya sehingga ini (impor) stop, masih ada enggak, gitu. Langkahnya ya, kan itu (bawang putih) 90 persen impor ya," jelasnya.
Sementara itu, Kabiro Humas Kementan Agung Hendriadi, mengatakan pemerintah sudah menugaskan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk menjaga ketersediaan pasokan bawang putih agar tidak sampai terjadi kelangkaan.
"Ya bawang putih kan memang sudah mau penugasan kepada Bulog ya, tapi tidak seluruhnya. Tadi pak Menko mengatakan sekitar 100 ribu ton, seperenam dari 600 ribu ton," tutur dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Ini Penyebab RI Doyan Impor Bawang Putih
March 19, 2019 at 03:45PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com https://ift.tt/2Crp2lw
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment