Thursday, March 28, 2019

Menko Luhut: Penerapan Industri 4.0 Kurangi Perilaku Korupsi

Sebelumnya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memperkirakan implementasi industri 4.0 dinilai membuka kesempatan bagi Indonesia untuk melakukan lompatan jauh dalam memacu pertumbuhan ekonomi.

Peluang ini muncul karena Indonesia memiliki modal besar, yakni jumlah ketersediaan sumber daya manusia (SDM) terutama ada bonus demografi hingga 2030.

"Bonus demografi ini menjadi momentum bagi Indonesia, karena negara lain seperti Jepang, Singapura dan Korea sudah melewati kesempatan itu. Bahkan, Jerman yang sudah punya 4.0, tetapi dia kurang SDM-nya. Kalau bonus demografi sudah terlewati, negara itu terbebani dengan social cost lebih tinggi," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Kamis 7 Maret 2019.

Ia menuturkan, apabila Indonesia menerapkan industri 4.0 dengan didukung SDM yang kompeten, diyakini berpotensi mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional yang cukup signifikan.

"Apalagi, SDM kita sangat menarik, karena anak-anak muda saat ini lebih fleksibel dalam beradaptasi dengan teknologi baru," tutur dia. 

Penggunaan teknologi itu tercermin dari penjualan ponsel pintar di pasar domestik yang menembus hingga 60 juta unit per tahun.

"Kalau kita bandingkan dengan Australia, penduduk kita lebih dari 10 kali lipat. Artinya, ekonomi kita berpotensi naik 10 kali lipat. Meskipun, saat ini income per kapita kita USD 3.800, mereka sudah USD 51.000," ungkapnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Era Revolusi Industri 4.0 atau disebut juga dengan Generasi Keempat ditandai dengan kemunculan supercomputer, robot pintar, kendaraan tanpa pengemudi, editing genetik dan perkembangan neuroteknologi.

Let's block ads! (Why?)



March 28, 2019 at 06:45PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com https://ift.tt/2OwJR43
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment