:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2334108/original/066597200_1534606749-Tambang_Freeport.jpg)
Liputan6.com, Jakarta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum), tetap bisa membayar utang meski produksi dan pendapatan PT Freeport Indonesia turun.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM Bambang Gatot mengatakan, sebagai induk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pertambangan, Inalum mampu mengatasi kondisi keuangan yang sulit.
"Inalum kan perusahaan holding mestinya dia pintar menghitungnya," kata Bambang, di Kantor Direktorat Jenderal Mineba, Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (9/1/2019).
Menurut Bambang, penurunan produksi yang berdampak pada penurunan pendapatan [Freeport Indonesia]( 3857296 "") sudah masuk rencana. Inalum sudah memiliki siasat untuk mengatasinya.
"Mestinya sudah direncanakan bagaimana mencicilnya, meski sudah direncanakan semua," jelas dia.
Dia mengungkapkan, pendapatan Freeport Indonesia tahun ini akan menurun, akibat produksi tembaga di tambang terbuka Grasberg susut karena kandungan mineral yang sudah habis.
"Saya nggak mau menyebutkan angka yang jelas itu turun dari 2018. Jadi EBIDA dan revenuenya turun," ujar Bambang.
Dia mengungkapkan, penurunan produksi tidak disebabkan penghentian kegiatan pertambangan, tetapi peralihan penambangan ke tambang bawah tanah. Saat ini kegiatan penambangan bawah tanah sudah dimulai namun belum optimal.
"Nggak berhenti operasi tapi continues. Yang sekarang bawah tanah sudah beroperasi karena cadangan dibawah tanah kelanjutan mineraisasi yang di atas tadi," tandasnya.
January 09, 2019 at 06:24PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com http://bit.ly/2CY1VQi
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment