Thursday, March 28, 2019

Faisal Basri: RI Negara Maritim, Infrastruktur Laut Jadi Tulang Punggung

Liputan6.com, Jakarta - Ekonom Senior, Faisal Basri mengakui infrastruktur di Indonesia memang jauh tertinggal dibanding negara tetangga di kawasan Asia Tenggara.

Hal itu dia utarakan dalam sebuah acara diskusi bertajuk "Politik Pembangunan Infrastruktur Beban atau Tabungan Ekonomi Masa Depan?" digelar di Kawasan SCBD Sudirman, Jakarta, Kamis (28/3/2019).

"Memang Indonesia serba tertinggal dari sisi infra di ASEAN semua jenis infrastruktur di sini di bawah rerata ASEAN," kata dia.

Oleh karena itu, lanjutnya, program pemerintah yang ingin mengebut pembangunan infrastruktur perlu mendapat dukungan penuh.

"Kami mendukung pembangunan infrastruktur, jadi bukan kami anti pembangunan infrastruktur," ujar dia.

Namun demikian, dia menggarisbawahi pembangunan infrastruktur tidak mungkin seluruhnya mengandalkan uang negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Dia mengungkapkan, berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 disebutkan porsi APBN untuk pembangunan infrastruktur hanya 63 persen. 37 persen sisanya, pemerintah harus mencari sumber pendanaan lain yang kreatif melalui berbagai skema serta melibatkan swasta di dalamnya.

Namun demikian, pada kenyataannya keterlibatan swasta dalam membangun infrastruktur masih sangat minim. Bahkan menurun dari tahun-tahun sebelumnya.

"Karena APBN terbatas jadi swasta ikut bangun, tapi realisasinya ketikutsertaan swasta hanya 9 persen, jadi dari 37 persen realisasinya 9 persen. Kalau kita lihat 2006-2010 swastanya masih 19 persen lalu sekarang turun jadi 9 persen. Jadi ini ironi, peranan pemerintah pusatnya naik, tapi swastanya (turun)," ungkapnya.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

Let's block ads! (Why?)



March 28, 2019 at 06:15PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com https://ift.tt/2UisZmQ
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment