Vitamin D sering disebut sebagai "vitamin sinar matahari" karena matahari adalah salah satu sumber nutrisi terbaik. Kulit memiliki sejenis kolesterol yang berfungsi sebagai pembangun vitamin D. Ketika senyawa ini terpapar radiasi UV-B dari matahari, ia menjadi vitamin D.
Faktanya, vitamin D yang diturunkan dari sinar matahari dapat bersirkulasi dua kali lebih lama dari vitamin D dari makanan atau suplemen. Namun, jumlah vitamin D yang dapat dibuat tubuh Anda tergantung pada beberapa faktor diantaranya adalah:
Warna kulit dan usia
Orang dengan kulit yang lebih gelap perlu menghabiskan lebih banyak waktu di bawah sinar matahari untuk menghasilkan vitamin D daripada mereka yang memiliki kulit lebih terang. Itu karena kulit yang lebih gelap memiliki lebih banyak melanin, senyawa yang dapat menghambat produksi vitamin D. Usia juga bisa berdampak. Seiring bertambahnya usia, produksi vitamin D di kulit Anda menjadi kurang efisien.
Lokasi geografis dan musim
Semakin dekat Anda hidup dengan garis khatulistiwa, semakin banyak vitamin D yang dapat Anda hasilkan sepanjang tahun karena kedekatan fisik Anda dengan sinar matahari. Sebaliknya, peluang untuk paparan sinar matahari yang memadai berkurang secara proporsional ketika Anda berada semakin jauh dari khatulistiwa.
Tabir surya dan pakaian
Jenis pakaian dan tabir surya tertentu dapat menghambat produksi vitamin D. Meskipun sangat penting untuk melindungi diri dari kanker kulit dengan menghindari paparan sinar matahari yang berlebihan, dibutuhkan paparan sinar matahari bagi tubuh Anda untuk mulai memproduksi vitamin D.
Meskipun tidak ada rekomendasi resmi, sumber menunjukkan bahwa paparan selama 8-15 menit sudah cukup untuk membuat banyak vitamin D untuk individu yang berkulit lebih terang. Mereka yang memiliki kulit lebih gelap mungkin membutuhkan lebih banyak waktu untuk berada pada sinar matahari.
April 05, 2019 at 06:50PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com http://bit.ly/2IdXK5X
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment