:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2777604/original/073046500_1555137363-iStock-993119894.jpg)
Dikarenakan tubuh tidak memproduksi vitamin C, Anda perlu mendapatkannya dari makanan. Vitamin C ditemukan dalam buah jeruk, beri, kentang, tomat, paprika, kubis, kubis Brussel, brokoli, dan bayam.
Vitamin C juga tersedia sebagai suplemen oral, biasanya dalam bentuk kapsul dan tablet kunyah. Jumlah vitamin C harian yang direkomendasikan untuk pria dewasa adalah 90 miligram dan untuk wanita dewasa adalah 75 miligram.
Orang-orang dengan kondisi pencernaan dan beberapa jenis kanker mungkin rentan terhadap kekurangan vitamin C. Vitamin C juga digunakan untuk meningkatkan penyerapan zat besi dari saluran pencernaan.
Kekurangan vitamin C yang parah dapat menyebabkan penyakit yang ditandai dengan anemia, gusi berdarah, memar dan penyembuhan luka yang buruk (penyakit kudis). Jika Anda mengonsumsi vitamin C karena sifat antioksidannya, perlu diingat bahwa suplemen tersebut mungkin tidak menawarkan manfaat yang sama dengan antioksidan yang ada dalam makanan.
Efek samping Vitamin
Efek samping serius dari terlalu banyak vitamin C sangat jarang ditemui, karena tubuh tidak dapat menyimpan vitamin. Namun, jumlah vitamin C yang lebih besar dari 2.000 mg / hari tidak dianjurkan.
Dosis setinggi ini dapat menyebabkan sakit perut dan diare. Suplemen vitamin C dosis besar tidak dianjurkan selama kehamilan hal ini karena justru dapat menyebabkan kekurangan vitamin C pada bayi setelah melahirkan.
April 13, 2019 at 02:30PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com http://bit.ly/2Kw2oiB
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment