Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyelesaikan polemik 17,5 juta daftar pemilih tetap atau DPT yang diributkan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi. Hasilnya, KPU mengakui data yang bermasalah pada DPT. Namun, hanya 1,25 persen dari data yang dilaporkan BPN.
"Temuan lapangan kami menguatkan hal tersebut, 98,75 persen terverifikasi faktual ada orangnya, sedangkan 1,25 persen tidak ada orangnya dan telah dicoret," kata Komisioner KPU Viryan Aziz di Media Center KPU RI, Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin (15/4/2019).
Verifikasi ini dilakukan secara bersama Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, BPN, dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dengan mengambil mengundi sampel.
Total ada 1.604 sampel pemilih yang diuji validitasnya mengacu pada 17,5 juta polemik DPT berpolemik tersebut. Hasilnya, sebanyak 1.405 sampel (87,59%) ada orangnya dan datanya benar.
Lalu, 105 sampel (6,55%) ada orangnya tapi datanya diperbaiki. Kemudian 74 sampel (4,61%) ada orangnya, namun data kepundudukan belum cetak atau hilang.
Sebanyak 16 sampel DPT (1%) lainnya, ada orangnya, tetapi data tidak memenuhi syarat seperti sudah meninggal atau usia belum mencapai batas laik memilih. Terakhir, 4 sampel (0,25%) tidak ada orangnya, dan data tai penuhi syarat.
"Penyelesaian akhir di 34 provinsi, KPU sudah melakukan perbaikan data sebanyak 944.164 pemilih dan pencoretan data sebanyak 470.331 pemilih," tutur Viryan.
April 15, 2019 at 07:55PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com http://bit.ly/2UfGPT2
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment