Saturday, May 4, 2019

Hujan Interupsi, Rapat Pleno Rekapitulasi Suara Pemilu Luar Negeri Molor

Liputan6.com, Jakarta - Sudah lebih dari 10 jam rapat pleno rekap Pemilu Luar Negeri dilaksanakan. Rapat itu dimulai sejak pukul 09.00 WIB. Sedianya rapat pleno ini akan merekap data suara luar negeri sebanyak 25 hingga 26 negara.

Sementara saat ini, KPU baru merekap 7 negara seperti Pyongyang (Korut), Tashken (Uzbek), Tunis (Tunisia), Karachi (Pakistan), Hanoi (Vietnam), Yangon (Myanmar), dan Washington (AS).

Pantauan di lokasi, molornya rekapitulasi suara ini karena hujan interupsi, ketidaksepahaman data di lapangan dan angka dibacakan, serta hal teknis penghitungan suara.

"Ada beberapaha soal Yangon, Hanoi dan Washington, ada beberapa catatan saya mohon dari Pokja PPLN memberi tanggapan," kata Hasyim Asyari, Komisioner KPU RI saat rapat pleno berlangsung, Sabtu (4/5/2019).

Dalam data dipaparkan, jumlah suara yang ada memiliki selisih angka antara data Pokja PPLN dan temuan para saksi partai di lapangan. Seperti kerap disanggah oleh perwakilan TKN 01 Arif Wibowo dan Perwakilan BPN 02, Ferry Mursyidan Baldan yang kerap bertanya data dari Pokja PPLN tersebut.

"Ini catatan saja, ini kami bingung temen-temen PPLN bingung, supaya ini bisa diperbaiki karena ini dokumen kami ingin menegaskan penyesuaian itu diikuti berita acara, tidak bisa hanya disesuaikan," kritik Ferry.

KPU pun meminta Pokja PPLN terkait akan langsung menjelaskannya.

"Bahwa kita lacak di data pemilih yang mestinya dicatat karena bisa saja beda jumlahnya karena administratif dan faktual. Jadi saya coba minta PPLN dijelaskan," jawab Hasyim.

Let's block ads! (Why?)



May 04, 2019 at 09:06PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com http://bit.ly/2IXKweR
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment