Untuk menekan meroketnya harga sejumlah bahan pokok menjelang datangnya ramadan, pihak kepolisian polres Garut telah menerjunkan tim, yang bertugas mengawasi harga.
"Sengaja kita dalami dengan melibatkan pemda, tni, dan kejaksaan agar tidak ada penimbunan bahan semabako," ujar Kapolres Garut AKBP Budi Satria.
Menurutnya, situasi harga sejumlah kebutuhan pokok terkontrol aman, adapun kenaikan harga beberapa komoditas menjelang Ramadan, hal itu hanya disebabkan permintaan semata. "Tidak ada (kenaikan harga) yang signifikan," kata dia.
Khusus keluhan bawang putih, lembaganya akan segera menelusuri terjadinya sumbatan distribusi, sehingga menyebabkan harga meroket tinggi. "Masalah utamanya bukan di tingkat pedagang pasar, tetapi di distributor," ujar dia.
Dalam sidak gabungan yang dilakukan kemarin, sejumlah harga komoditas kebutuhan pokok seperti beras, daging, telur dan minyak masih terbilang aman, tanpa menunjukan kenaikan yang signifikan.
Kondisi ini pun menjalar ke harga sejumlah sayuran, kecuali bawang putih yang sudah bertahan dengan harga tinggi dalam dua bulan terakhir, mayoritas komoditas pertanian malah tengah mengalami pelemahan harga, akibat melimpahnya sejumlah pasokan.
Sebut saja cabe kriting, cabe merah, kol, tomat, hingga jengkol yang selalu naik signifikans saat ramadan, kali ini relatif aman. "Jengkol hanya Rp 20 ribu per kilo," ujar Oping salah satu bandar sayuran di pasar induk Caiwitali Garut.
Simak juga video pilihan berikut ini:
May 04, 2019 at 10:00PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com http://bit.ly/2vztMlw
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment