Thursday, May 2, 2019

Film LIMA Dapat Apresiasi Penonton di Belanda

Sekitar 30 sampai 60 penonton yang terdiri atas pelajar Indonesia, warga Belanda dan juga warga Indonesia yang tinggal di Belanda ( diaspora) datang ke acara diskusi dan preview film LIMA di 4 kota tersebut. Usai pemutaran film, Lola Amalia, sang sutradara mendapat benyak pertanyaan dan juga apresiasi dari para penonton.

"Saya senang dengan film ini, karena bisa menjelaskan kepada kami, bahwa kondisi di Indonesia ternyata sangat positif. Meskipun kita tahu ada banyak masalah yang sedang terjadi dan banyak fanatisme keagamaan yang muncul, namun melalui film ini saya jadi mengerti bagaimana negara yang beragam ini bisa maju secara positif," kata Annik warga Belanda dalam bahasa Indonesia yang cukup lancar.

"Terus terang ada banyak berita yang kami dengar, membuat kami takut ke Indonesia karena ada banyak ketidakjelasan dan ketidakjujuran. Tapi dengan melihat film ini, kami mendapat gambaran yang jelas tentang Indonesia," kata seorang penonton lain, yang juga warga Belanda.

Menurut Lola Amalia, sutradara sekaligus produser film LIMA ini mengaku sangat senang bisa membawa aura positif kebhinekaan di luar negeri, melalui sebuah film. "Di luar negeri, mereka punya humanity, diversity, democracy dan bahkan justice. Tapi yang mereka ngga punya adalah ketuhanan yang maha esa. Karena mereka tidak wajib memiliki kepercayaan terhadap Tuhan. Pancasila adalah ideologi yang menurut saya keren banget. Karena memiliki nilai yang bagus."

Pelajar Indonesia yang ada di luar negeri seperti Belanda dan juga warga Indonesia di belanda tentunya punya perasaan bangga karena bisa merawat keberagaman itu sampai ke luar negeri. Bisa menerima pesan dalam film ini dengan pandangan lebih luas.

Let's block ads! (Why?)



May 02, 2019 at 08:40PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com http://bit.ly/2GXmSvs
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment