Thursday, May 2, 2019

Tradisi Doa Arwah Jelang Ramadan di Gorontalo

Liputan6.com, Gorontalo - Doa arwah menjadi tradisi yang kerap dilakukan masyarakat Gorontalo saat menjelang Ramadan. Berbeda dengan doa-doa ziarah makam pada umumnya, doa arwah punya beberapa langkah yang harus dilakukan.

Doa arwah didahului dengan menyiapkan sesajian. Tiap kepala keluarga menyediakan bahan berupa sesajian yang ditaruh di atas meja, mulai dari nasi merah dan kuning, satu sisir pisang, air, kue dan rempah-rempah yang menjadi bumbu masakan setiap hari.

Sebelum ritual dimulai, seluruh bahan tersebut diletakkan di atas meja dan kemudian didoakan oleh salah satu pemuka agama dalam istilah Gorontalo disebut pak imam. Pak imam inilah yang akan memimpin ritual tersebut.

Setelah didoakan seluruh anggota keluarga akan memakan apa yang telah didoakan tadi. Menurut mereka, tradisi ini memang sudah lama dilakukan saat menyebut bulan Ramadan, tradisi ini dipercaya membawa keberkahan tersendiri bagi anggota keluarga dan ketenangan kepada arwah keluarga mereka yang sudah lebih dulu meninggal.

"Tradisi ini kami kenal dengan Doa Arwah atau dalam bahasa Gorontalo Aruwa, hal ini dipercaya membawa keberkahan bagi keluarga dan juga kepada orang-orang yang lebih dulu mendahului kami, sebab ini akan memberikan ketenangan bagi mereka," ungkap Hasna Muslim.

Tradisi ini pun berbeda-beda yang melakukannya. Tergantung tingkat kemampuan ekonominya, jika orang yang memiliki kemampuan ekonomi di atas rata-rata, itu biasanya memiliki persediaan makan banyak dan mengundang tetangga untuk berdoa bersama-sama. Namun sebaliknya, jika ekonominya kurang mampu maka hanya keluarga itu yang melakukan ritual tersebut.

Let's block ads! (Why?)



May 02, 2019 at 10:40PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com http://bit.ly/2ZQz0Ht
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment